Warga Kecewa, Jalan Baru di Dukuh Semampir Belum Dilewati Sudah Rusak

Warga Kecewa, Jalan Baru di Dukuh Semampir Belum Dilewati Sudah Rusak

Minggu, 12 Oktober 2025

TRIBUN ROBAN TELEVISI, BATANG - Proyek peningkatan jalan beton di Dukuh Semampir, Desa Tragung, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, menuai sorotan warga. Pasalnya, meski pengerjaan baru saja rampung dan jalan bahkan belum resmi dilalui kendaraan, kondisi fisik rabat beton tersebut sudah menunjukkan keretakan di sejumlah titik.

Berdasarkan informasi pada papan proyek yang terpasang di lokasi, kegiatan tersebut merupakan program Pelaksanaan Pembangunan Desa dengan kegiatan peningkatan jalan beton readymix, menggunakan Dana Desa Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp134.200.000 (termasuk pajak). Pekerjaan dilaksanakan oleh TPK Desa Tragung dengan volume 206 x 4,00 x 0,12 meter.

Sejumlah warga setempat mengaku kecewa dengan kondisi hasil pekerjaan yang dinilai tidak sesuai harapan. “Belum ada seminggu selesai, sudah mulai kelihatan retak di beberapa bagian. Kalau begini kualitasnya dipertanyakan,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Senin (13/10/2025).

Pantauan di lapangan menunjukkan beberapa bagian permukaan beton tampak pecah-pecah dan tidak merata. Warga khawatir, jika kondisi tersebut dibiarkan, jalan akan cepat rusak dan tak bertahan lama, padahal baru saja dibangun menggunakan dana desa yang cukup besar.

Zubaidi selaku Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Tragung ketika dikonfirmasi menerangkan penyebab munculnya retakan tersebut adalah karena warga yang susah diatur, harusnya jalan ditutup tidak dilewati dulu, tetapi warga tetap tidak patuh pada himbauan tersebut. .

Wanuri selaku Kepala Desa Tragung ketika dikonfirmasi menjelaskan dirinya belum kroscek terkait aduan ini dan merasa sangat kecewa, pihaknya sudah membayar sesuai dengan RAB belanja material untuk rabat ke CV BJA (berkah jaya abadi) tetapi hasilnya seperti ini.

"Saya juga belum melihat lokasi mas, saya merasa kecewa karena saya percayakan belanja material ke BJA tetapi hasilnya seperti ini".ujar Wanuri kepada media. 

Transparansi dan kualitas pelaksanaan proyek desa kini kembali menjadi sorotan publik. Banyak pihak berharap pemerintah desa melakukan evaluasi agar dana desa benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat, bukan sekadar formalitas pembangunan fisik.