Tribun Roban Televisi - BATANG – Penampilan memukau ditunjukkan oleh para siswa SD Negeri Beji 02 dalam acara Sedekah Bumi Legenanan yang digelar di Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang. Dengan irama gamelan yang harmonis dan vokal sinden cilik yang merdu, kelompok karawitan cilik ini berhasil menghipnotis para penonton yang memadati area panggung terbuka. Jum'at (9/5/2025).
Meski masih duduk di bangku sekolah dasar, para penabuh dan sinden tampil layaknya seniman profesional. Mereka membawakan beberapa gending Jawa dengan penuh penghayatan, memadukan teknik, ekspresi, dan semangat budaya yang tinggi. Suara kenong, saron, kendang, dan gong bersatu membentuk alunan magis yang membuat penonton terpukau hingga acara usai.
Kepala SD Negeri Beji 02, Hj. Eni Setiyowati, M.Pd., saat dikonfirmasi, mengungkapkan rasa bangganya terhadap penampilan anak-anak didiknya.
"Kami sangat mengapresiasi semangat anak-anak dalam melestarikan seni karawitan. Ini bukan sekadar tampil di panggung, tapi bagian dari pendidikan karakter dan budaya. Kami terus mendorong mereka untuk mencintai seni tradisional sebagai warisan luhur yang harus dijaga dan dilestarikan," ujarnya.
Pelatih karawitan SDN Beji 02, Djojo Bindirun, juga menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian anak-anak asuhnya.
"Saya sangat bangga bisa melatih anak-anak yang begitu berbakat dan semangat. Mereka cepat belajar, serius berlatih, dan tampil sangat mengesankan. Ini bukti bahwa seni karawitan bisa hidup dan berkembang jika diberikan ruang dan dukungan yang tepat," tuturnya.
Ia berharap penampilan ini bisa menjadi pemicu semangat bagi generasi muda lainnya untuk ikut melestarikan budaya Jawa melalui seni karawitan.
Acara Sedekah Bumi Legenanan sendiri merupakan tradisi tahunan masyarakat Desa Beji sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil bumi dan keberkahan yang diterima. Tahun ini, kehadiran kelompok karawitan SD Negeri Beji 02 menjadi salah satu sorotan utama dan mendapat apresiasi luas dari warga dan tamu undangan.
Penampilan luar biasa dari siswa-siswi ini membuktikan bahwa seni tradisi masih sangat hidup dan bisa tumbuh subur di tengah generasi muda, bila didukung dengan pendidikan dan ruang berekspresi yang tepat. (Red)