Kirab Gunungan Meriahkan Tradisi Sedekah Bumi di Desa Wonokerso

Kirab Gunungan Meriahkan Tradisi Sedekah Bumi di Desa Wonokerso

Minggu, 04 Mei 2025

Tribun Roban Televisi - Batang – Suasana penuh khidmat dan kemeriahan menyelimuti Desa Wonokerso, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, saat warga menggelar tradisi tahunan Sedekah Bumi atau Nyadran Deso. Puncak acara ditandai dengan kirab gunungan yang diarak keliling desa, menarik perhatian ribuan warga dari dalam dan luar desa. Minggu, (4/5/2025) 

Tradisi yang telah mengakar kuat di masyarakat ini diawali dengan doa bersama di balai desa yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi dan keselamatan warga desa. Usai doa, ratusan warga, mulai dari anak-anak hingga orang tua, berkumpul dengan mengenakan pakaian adat Jawa, siap mengikuti kirab budaya.

Gunungan yang menjadi ikon utama kirab disusun dari hasil bumi seperti pisang, jagung, ketela, cabai, dan sayuran lainnya. Hasil pertanian itu ditata rapi membentuk tumpeng raksasa yang melambangkan kemakmuran dan keberkahan. Gunungan kemudian diarak keliling desa diiringi alunan musik gamelan, dan tampilan kesenian tradisional lainnya. 

Kepala Desa Wonokerso, Sudomo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar hiburan rakyat, melainkan sarana menjaga nilai-nilai kearifan lokal serta mempererat tali silaturahmi antarwarga. “Kirab gunungan ini bentuk syukur kami kepada Tuhan atas rejeki yang telah diberikan. Ini juga menjadi ajang pelestarian budaya agar generasi muda tetap mengenal dan mencintai tradisi leluhur,” ujarnya.

Salah satu warga, Sutaryo (47), saat dikonfirmasi turut mengungkapkan rasa bahagia atas terselenggaranya kegiatan ini. “Saya sangat bersyukur dan bangga, karena tradisi seperti ini masih terus dijaga dan dilaksanakan setiap tahun. Selain menambah semangat gotong royong, ini juga jadi momen untuk berkumpul bersama keluarga dan tetangga,” tuturnya.

Rangkaian acara juga dimeriahkan dengan pasar rakyat, pementasan wayang golek semalam suntuk. Antusiasme warga sangat tinggi, terlihat dari partisipasi aktif berbagai elemen masyarakat termasuk karang taruna, PKK, dan kelompok tani.

Puncak kirab ditutup dengan rebutan gunungan oleh warga sebagai simbol harapan agar hasil bumi tahun ini melimpah. Meski berlangsung riuh, acara tetap berlangsung tertib dan penuh suka cita.

Dengan digelarnya Nyadran Deso secara meriah, masyarakat Wonokerso berharap tradisi ini dapat terus hidup dan menjadi agenda budaya tahunan yang memperkuat identitas lokal sekaligus mendongkrak potensi pariwisata desa.